
Suara Indonesia News - Maraknya kasus krisis keuangan Amerika Serikat menyebabkan masalah global keuangan dunia. Untuk mengatasi hal itu, Sby memberikan sepuluh arahan, dan Sby tetap optimis “Ekonomi Asia akan tetap Oke”. Oleh karena itu Beliau menyuruh kita untuk “Don’t Worry Be Happy”.
Seperti disampaikan Presiden sejak Senin, 6 Oktober 2008, dia kembali meminta agar pelaku pasar tetap tenang, rasional, berpikir jernih sambil berusaha mencari jalan keluar agar Indonesia tidak terganggu dampak krisis keuangan global. SBY juga mengingatkan, kondisi pasar modal hanya mempengaruhi, tetapi tidak menggambarkan seluruh situasi perekonomian Indonesia.
Presiden meminta dukungan dari semua pihak agar tenang dan berpikir jernih bersama pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan dunia usaha untuk memastikan bahwa pengaruh krisis global terhadap perekonomian Indonesia dapat diminimalkan. Selaku Presiden, SBY berjanji untuk tetap memprioritaskan program-program perlindungan bagi rakyat dan memproteksi ekonomi rakyat.
“Kita punya anggaran yang cukup dari kementerian dan lembaga negara untuk menggerakkan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia yang juga menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Presiden.
Presiden menjelaskan, program untuk melindungi ekonomi rakyat pada 2008 dianggarkan Rp 290 triliun. Dari jumlah itu, sudah dikucurkan Rp 173 triliun selama periode Januari sampai Oktober 2008.
“Oktober ini sudah saya instruksikan dikeluarkan Rp25,9 miliar. Itu likuiditas yang cukup besar. Sisanya akan terus dialirkan agar pembangunan terus berlangsung,” ujar SBY.
Presiden menambahkan, sektor riil di negara mana pun pasti terpengaruh oleh krisis keuangan global. Namun, pemerintah dan dunia usaha tetap berusaha agar sektor riil di Indonesia tetap bergerak.
Berikut ini, sepuluh arahan / sepuluh jurus dari SBY :
1. Semua kalangan tetap optimis, dan bersinergi menghadapi krisis keuangan, untuk memelihara momentum pertumbuhan dan mengelola serta mengatasi dampak krisis itu.” Kita tidak seharusnya panik. Mari kita jaga kepercayaan masyarakat. Insya allah kita bisa atasi.,” kata Presiden.
2. Tetap pertahankan nilai pertumbuhan enam persen yang ditargetkan tahun ini. Yang perlu dijaga, ujar Presiden adalah komponen permintaan, konsumsi , pembelanjaan pemerintah, investasi, ekspor dan impor.
“Mari kita manfaatkan perekonomian domestik dan mengambil pelajaran dari krisis 98 dimana sabuk pengaman perekonomian domestik adalah sektor UMKM, pertanian, dan sektor informal,” ujar dia.
3. Optimalisasi APBN 2009 untuk memacu pertumbuhan dan membangun social safety net dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur, alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM.
4. Dunia usaha khususnya sektor riil harus tetap bergerak meskipun ekspansi bisa berkurang akibat krisis ini.”Pajak dan penerimaan negara tetap terjaga supaya pengangguran tidak bertambah,” kata Presiden. Kewajiban BI dengan jajaran perbankan, ujar Presiden adalah mengembangkan kebijakan agar kredit dan likuiditas tersedia agar sektor riil bergerak. Kewajiban pemerintah mengeluarkan kebijakan regulasi iklim dan insentif agar sektor riil tetap bergerak. “Kewajiban swasta lebih adaptif dan terus mempertahankan kinerja, tetap mencari peluang dan share the hardshift,” ujarnya.
5. Semua pihak agar cerdas menangkap peluang untuk melakukan persaingan dan kerjasama ekonomi dengan negara sahabat. “Ekonomi asia akan tetap oke, pasar di AS dan Eropa akan lebih tertutup dan melemah untuk ekspor. Bikin produk indonesia lebih kompetif,” kata dia.
6. Galakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah kuat. “Menteri berikan insentif dan disinsentif agar kita tetap gunakan produksi dalam negeri. Cegah dumping barang luar negeri belok ke pasar dalam negeri,” kata Presiden.
7. Tingkatkan sikap profesionalisme. Jajaran pemerintah khususnya memperkokoh sinergi dan kemitraan atau partnership dengan jajaran perbankan dan swasta. “Cegah dan hilangkan buruk sangka atau kecurigaan. Semua berperan semua penting. Kalau ada masalah selesaikan dengan baik,” kata Presiden.
8. Kerja Sama dalam menghadapi masalah. Semua kalangan diminta menghindari sikap egosektoral dan memandang remeh masalah yang dihadapi. “Saya tidak bisa terima kalau tidak ada solusi dan jalan keluar. Betapapun penting dan kuatnya tidak akan bisa berjalan sendiri,” tegas Presiden.
9. Tidak melakukan langkah non partisan. Berkaitan dengan pada 2008 dan 2009 merupakan tahun politik dan tahun pemilu, namun Presiden meminta semua kalangan tak melakukan langkah non partisan.” Untuk kepentingan rakyat duntuk atasi masalah ini,” kata dia.
10. Komunikasi yang bijak. Semua pihak diminta melakukan komunikasi dengan tepat dan bijak kepada rakyat.” Jangan beri angin sorga, dont wory be happy. Tetap ajak cegah rakyat waspada,” ujar Presiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar