Sabtu, Februari 07, 2009

Produksi Miracle Production 2009, Sinetron Komedi Satire “MALIOBORO”


Yogja, Suara Indonesia News - Sinetron Komedi Satire “MALIOBORO” adalah drama yang menggambarkan realitas sosial masyarakat Indonesia, hari ini. Seluruh proses shooting di lakukan di kota Yogyakarta, khususnya kawasan Malioboro. Diambilnya setting Malioboro, karena kawasan jalan legendaris Yogyakarta itu, mampu mewadahi bertemunya berbagai karakter sosial, dengan berbagai latar belakang serta masalah. Malioboro adalah sebuah melting pot yang memungkinkan untuk bercerita mengenai masalah-masalah yang aktual di masyarakat.

Salah satu yang membedakan drama ini dengan berbagai tayangan sinetron televisi, ia tidak mengangkat cerita dan masalah individu. Namun, yang lebih dikedepankan adalah cerita atau masalah sosial masyarakat yang aktual. Ia kadang juga berbicara masalah ekonomi dan politik nasional, yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Sekali pun demikian, Sinetron Komedi Satire “MALIOBORO” bukan sketsa sosial. Karena cerita ini digarap dengan menggabungkan teknik bertutur multi-plot. Jika pun ada warna komedi, Malioboro bukan komedi situasi (atau sitcom), karena ada drama kehidupan yang menyangkut tokoh-tokoh utama, yang secara tetap akan muncul menjadi outline sebuah cerita yang berkembang, berdasar pertumbuhan karakter tokoh-tokohnya.

Cerita-cerita dalam Sinetron Komedi Satire “MALIOBORO” ini digali dari kenyataan-kenyataan aktual di masyarakatnya. Namun cerita itu digali dalam tingkat kedalaman atau substansi masalahnya, sehingga tidak sekedar hiburan yang ringan dan sekenanya.Sudah saatnya, tayangan di televisi Indonesia juga mewadahi keinginan-keinginan sebagian masyarakatnya, untuk mendapatkan tayangan yang berkualitas. Yakni tayangan yang memiliki sudut pandang berbeda, dengan gaya yang lain, dan dengan teknik penyampaian yang tidak sama dengan mainstream.

Sehingga dengan demikian, masyarakat kembali bisa berharap, bahwa tayangan hiburan di televisi, tidak sekedar untuk melarikan diri dari kenyataan keseharian yang pahit dan menegangkan, tetapi juga untuk mendapatkan hiburan yang menyehatkan.

Sinetron Komedi Satire “MALIOBORO” merupakan tayangan serial lepas. Menurut rencana akan diproduksi sebanyak 50 episode. Sinetron ini setiap episodenya memiliki tema berbeda. Episode perdana bertajuk “Calon Wakil Rakyat.” Mengangkat cerita tentang Caleg (Calon Legislatif) tingkat Nasional asal Jakarta, dari Dapil (Daerah Pilihan) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lokasi shooting sinetron ini sepenuhnya di kawasan Malioboro. Diantaranya di Guest House Rumah Eyang, kemudian di jalan Kemitiran dan jalan Mangkubumi Yogyakarta. Pengambilan gambar episode perdana dimulai, Selasa, 3 Januari 2009. Apa yang melatarbelakangi shooting di kota gudeg ini? “Kami ingin mendapatkan atmosfir kawasan Malioboro secara real sesuai tuntutan cerita. Selain itu, kami juga ingin mengkaryakan seniman-seniman lokal sebagai bintangnya, termasuk juga crew -nya. Harapannya, industri film secara kreatif juga bisa berkembang di daerah,” terang Bertha Suranto, dari Miracle Production, yang memproduseri sinetron ini.

Soal tema tontonan di televisi, kata Bertha, idealnya ada keberpihakan pada kepentingan publik. Ada tanggung jawab sosial. Tidak cuma berorientasi rating. Itu sebabnya, pemilik sekaligus pendiri Gravity Film ini termotivasi membuat film televisi yang memiliki pendekatan budaya dengan contens lokal. “Bikin sinetron serius bukan berarti susah dicerna. Di Komedi Satire Malioboro ini kami ingin menyuguhkan tontonan edukatif, tapi ringan. Jauh dari persoalan cinta segi tiga, perselingkuhan, pertengkaran dan impian semusim yang secara kultural tak membentuk wawasan,” ungkap Bertha.

Tidak ada komentar: