Rabu, Desember 03, 2008
Peluncuran Buku “Menjadi Bintang” Karya Eddie Karsito, Tak Banyak Buku yang Mengulas Seni Peran Secara Lengkap
Jakarta, Suara Indonesia News - Perkembangan perfilman nasional yang juga tidak boleh dilewatkan adalah terbentuknya pasar. “Pasar tidak selalu berkonotasi bisnis. Tidak selalu mereka yang datang ke bioskop menyaksikan film dengan membeli karcis. Pasar bisa juga diartikan komunitas, kineklub, independent film makers, hingga grup-grup diskusi film yang jumlahnya terus bertambah. Mereka ini perlu terus diedukasi tentang film. Karena merekalah yang sesungguhnya penonton film Indonesia,” ujar Direktur Perfilman Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film Departemen Kebudayaan & Pariwisata RI, Drs. Ukus Kuswara, MM. yang hadir dalam acara peluncuran buku “Menjadi Bintang : Kiat Sukses Jadi Artis Panggung, Film dan Televisi” karya Eddie Karsito, di Gedung Film, Jakarta, Senin (1/12).
Oleh karena itu, kata Ukus, terbitnya buku ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat tentang film, sejalan dengan strategi pembangunan perfilman nasional. “Buku dengan contens variatif ini diharapkan ikut mendorong geliat industri perfilman yang berbobot, berbudaya, marketable serta dapat memfasilitasi calon-calon sineas muda untuk lebih mengembangkan potensinya. Dapat melengkapi khasanah kepustakaan yang ada, menjadi media edukasi bagi anak-anak muda yang ingin belajar ilmu sinematografi dan industri pertelevisian,” paparnya.
Acara peluncuran buku ini juga dilanjutkan dengan pembahasan dan ulasan mengenai bukunya. Bertindak sebagai pembicara dan nara sumber Drs. Ukus Kuswara, MM, Labes Widar, Sutradara, Akhlis Suryapati, Budayawan & Wartawan Senior, Pengurus PWI Jaya, Sutradara & Ketua SENAKKI, Aditya Gumay, Aktor, Sutradara & Pimpinan Sanggar Ananda, Ahmad Taufik, Finance Director Ufuk Publishing House, Bakar Bilfagih, Production Director Ufuk Publishing House, dan Eddie Karsito penulisnya.
Hadir juga para aktor film dan bintang sinetron antara lain Samuel Rizal, Andhika Pratama, Dorman Borisman, Diding Boneng, Defie Litiza, Miss Celebrity Favorite, Widya Natasha Desiree, Miss Celebrity Photogenic, Dian Puspa Riny, Miss Celebrity Best Hair, Sandra Olga, Miss Celebrity Best Skin dan Corry Restina Pamela, Miss Celebrity Best Smile Miss Celebrity Indonesia 2008 SCTV yang didampingi Ronny Kusuma, Senior Manager Production SCTV & Project Officer Miss Celebrity Indonesia.
Tak banyak buku yang mengulas tentang seni peran beserta pernik-pernik media ekspresinya. Terutama di media film dan televisi. “Selama ini buku yang beredar lebih banyak hanya membahas tentang seni akting, keaktoran dan lain-lain. Tetapi buku ‘Menjadi Bintang’ ini tak hanya membahas seni peran saja tetapi lengkap. Bahkan ada alamat PH dan televisi lengkap dengan nomor telpon. Ini sangat membantu orang-orang yang ingin melamar jadi artis,” kata actor kawakan Dorman Borisman.
Aditya Gumay dalam komentarnya, membaca buku ‘Menjadi Bintang’ seperti membaca kisah perjalanan penulisnya, Eddie Karsito. ”Ia bukan cuma mendeskripsikan apa yang dilihatnya, melainkan memaparkan apa yang dikerjakannya. Dia aktifis teater, pekerja film dan sinetron yang mampu menuangkan pengalaman dan gagasannya dalam bentuk tulisan. Di dunia seni peran, entah itu urusan pementasan di panggung, urusan produksi film atau sinetron, dia tidak hanya berkutat pada kemampuannya berakting sebagai aktor. Tapi menjamah semua lini. Termasuk urusan manajemen produksi. Totalitas kerja keseniannya tidak diragukan. Buku ini sangat diperlukan. Paling lengkap. Seni peran dibahas dalam tiga medium ekspresi; Panggung, Film dan Televisi,” kata Aditya.
Sutradara muda, Rudi Soedjarwo, memberi komentar. “Buku ini bisa menjadi panduan bagi yang ingin terjun di industri perfilman dan pertelevisian. “Pembahasannya lengkap. Penulisnya cukup kredibel. Dia berdiri di beberapa sisi profesi; aktor dan wartawan. Perspektifnya sangat kaya untuk diikuti,” ujarnya.
Kendati sudah cukup banyak membintangi sinetron dan film layar lebar, Eddie Karsito tak mau disebut artis. Lebih suka disebut wartawan, profesi yang digelutinya sejak 1980-an, Eddie mengakui keinginannya menulis buku tentang akting dan dunia hiburan karena dorongan hatinya untuk mengamalkan ilmu yang selama ini ia peroleh. "Saya risih kalau disebut bintang. Dalam hati, saya enggak pernah merasa diri saya ini artis," kata bintang film MAAF, SAYA MENGHAMILI ISTRI ANDA ini kepada Kapanlagi.com, usai peluncuran bukunya.
Eddie juga mengatakan, keinginan membuat buku panduan menjadi seorang bintang itu muncul dari pengalamannya mengikuti berbagai workshop mengenai dunia entertainment, di mana ia merasa para peserta, terutama para calon artis hanya mendapatkan wejangan biasa sehingga banyak yang bersikap gamang dan kurang menguasainya. "Di dalam workshop biasanya cuma omong doang. Saya berpikir, kenapa para peserta tidak diberikan sesuatu yang bisa dibawa pulang, yang nyata. Dan, karena itulah saya membuat buku ini," katanya.
Menjadi seorang bintang dan mendapatkan penghargaan adalah hal yang paling didamba. Namun, bagi peraih penghargaan Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung 2008 ini penghargaan bukan target utama dalam hidupnya. Asalkan pekerjaan yang dia lakukan bisa maksimal dan dapat memberikan manfaat bagi semua orang, itu sudah cukup. "Saya nggak pernah pengen mau dipuji."
Selain film MAAF, SAYA MENGHAMILI ISTRI ANDA, Eddie yang lahir di Kisaran, 24 November 1961 juga membintangi film MENGEJAR MAS-MAS, sinetron UJANG PANTRY, yang membuat dirinya meraih nominasi Pemeran Pembantu Terpilih di ajang Festival Film Jakarta 2007. "Tapi sungguh, saya ini enggak merasa artis. Saya ini wartawan atau bahkan orang biasa," kata reporter koran Galamedia Bandung ini. (RED)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar