
Jakarta, Suara Indonesia News - Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Intel Corp. membentuk aliansi strategis. Kolaborasi ini merupakan bagian dari rencana pemerintah dalam rangka menyambut '100 Tahun Kebangkitan Nasional' yang terfokus pada Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK).Sejumlah output dijanjikan kedua belah pihak dalam kerjasama ini. Seperti untuk meningkatkan akses kepemilikan komputer dengan harga terjangkau, sehingga meningkatkan kemampuan guru Indonesia, memperluas akses internet pita lebar dan menghadirkan konten lokal yang relevan dalam meningkatkan teknologi digital.Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Country Manager Intel Indonesia Budi Wahyu Jati dan Kepala Pustekom Depdiknas Lilik Gani. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Chairman of Board Intel Corp Craig R. Barrett, Mendiknas Bambang Soedibyo dan Menkominfo Mohammad Nuh di Balai Kartini Jakarta, Kamis (15/5/2008).Kerja sama ini merupakan bagian dari program Intel world Ahead, yaitu program Corporate Social Responsibility (CSR) Intel yang bertujuan untuk mendekatkan teknologi dalam dunia pendidikan.Untuk program ini, Intel akan menanam modal sebesar US$ 1 miliar di seluruh dunia dalam kurun waktu 5 tahun. Sayangnya, ketika ditanya berapa jatah Indonesia untuk program ini, pihak Intel enggan mengungkapnya.Craig Barrett mengatakan, sebagai bagian dari program pendidikan di TIK di tanah air, Intel bakal mendonasikan hingga 4000 unit komputer selama kurun waktu empat tahun. Dimana 725 unit diantaranya telah digelontorkan ke 33 sekolah pada 2007.Dari jumlah 4000 unit PC tersebut, terbagi atas notebook mungil besutan Intel -- Classmate PC -- dan komputer desktop.Sementara untuk pendistribusiannya akan dibagikan ke sekolah-sekolah, dengan pemilihan diserahkan ke Diknas. "Dengan prioritas bagi SD dan SMP negeri. Syarat lainnya adalah memiliki guru yang berkompeten serta memiliki ruangan yang memadai untuk menampung PC ini," ujar Budi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar