Selasa, April 03, 2012

Ajak 'Densus 88' ke Lapas, Denny Ribut dengan Petugas

Suara Indonesia News, PEKANBARU 
Kunjungan mendadak atau sidak yang dilakukan Wakil Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM) Denny Indrayana tidak selalu berjalan mulus. Buktinya, sempat terjadi keributan dengan sejumlah petugas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru.
Denny melakukan kunjungannya itu, Denny bersama dengan pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN). "Sempat ada keributan subuh tadi di halaman Lapas," kata Ardhi, seorang warga yang mengaku kebetulan berada di dekat Lapas Kelas II A Pekanbaru ketika itu, Senin (2/4).
"Kalau tidak salah, kericuhannya terdengar sebelum jam 02.30 WIB. Banyak pasukan pakai sebo (penutup wajah) dilengkapi senjata," katanya lagi.

Ardhi yang mengaku pemilik warung 'Pecal Lele' yang berada tepat di depan pintu gerbang Lapas Kelas II A Pekanbaru ini juga menyaksikan kondisi begitu mencekam. "Ada belasan pasukan yang berpakaian seperti Densus 88. Semuanya pegang senjata api," katanya.
Kabar dari sumber petugas Lapas bahkan juga menyebutkan, saat penggerebekan dilakukan, Wakil Menteri (Wamen) bersama pasukan BNN memanjat pagar yang ketika itu, sekitar pukul 02.30 WIB dalam keadaan terkunci. "Datangnya tiba-tiba dan langsung mengetuk pintu gerbang utama Lapas dengan memaksa untuk membukakan pintu," katanya.
Petugas tersebut kemudian sempat menolak untuk membukakan pintu mengingat tidak adanya instruksi dari pimpinan dalam hal ini Kepala Lapas Kelas II A Pekanbaru. "Waktu itu ada satu orang yang sangat marah. Kabarnya juga ada salah satu petugas yang ditampar," katanya.
Sementara pihak pejabat Lapas Kelas II Pekanbaru sampai saat ini belum bersedia untuk dimintai keterangan terkait penggerebekan yang langsung dilakukan oleh Wamenkum HAM RI itu. Berulang pesan singkat melalui selular yang dilayangkan tak kunjung mendapat balasan, begitu juga ketika dihubungi per telepon, para pejabat lembaga pemasyarakatan itu belum mau untuk menjawabnya.
Di lain pihak Kepala Kantor Wilayah Menkum HAM Riau, Djoni Muhammad membenarkan kedatangan Wamenkum HAM dalam penggerebekan Lapas Pekanbaru. "Benar, Wamen subuh tadi sekitar puku 02.30 WIB menggerebek Lapas Pekanbaru dalam misi mencari pelaku pencucian uang hasil penjualan Narkoba," katanya.
Djoni mengakui, pada penggerebekan tersebut, Wamen beserta para pejabat BNN Pusat menyeret tiga narapidana (napi) yang diduga terlibat kasus pencucian uang hasil peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba). Masing-masing berinisial JT, Hs dan Lk, ketiganya dihukum juga akibat terbukti mengedarkan Narkoba dan sejumlah kasus kriminal.
Selain itu, Wamen juga menyeret seorang staf Lapas Kelas II A Pekanbaru berinisial Km, diduga selaku pemberi fasilitas atas aktivitas melanggar hukum ketiga pelaku. Wamen juga menyita satu unit 'handphone' sebagai alat bukti tunggal.

Tidak ada komentar: