Denpasar, Toni Sucipto alias Toni, benar-benar telah menyiapkan rencana jahat untuk membunuh anaknya. Dia berupaya menyewa Vila Diana Bali Jalan Krisna Ulur Seminyak Kuta, untuk membuat ritual atas petunjuk seorang dukun. Tapi sayang, polisi tidak bisa membuktikan unsur pembunuhan berencana dan sodomi yang dilakukan tersangka. Demikian dijelaskan Kasatreskrim Kompol Rendra Redita Dewayana SiK kepada wartawan, Rabu (28/5) dalam jumpa pers di Poltabes Denpasar. Perwira yang pernah mengecap jabatan Kapolsek Kuta ini memaparkan, tersangka Toni, diduga telah merencanakan ritual pembunuhan terhadap anak kandungnya, Sekar Mayang Ramadani.Namun dari pemeriksaan penyidik Poltabes, tersangka Toni mengelak merencanakan pembunuhan terhadap anaknya. Dia mengatakan, dia menyewa Vila khusus untuk mengundang patner kerja. “Awalnya dia bohong, tapi setelah kita selidiki mendalam, dia menyewa Vila khusus melakukan ritual atas perintah seorang dukun,” ujarnya. Kompol Rendra menyebutkan, tersangka Toni memiliki bisnis tidak tetap. Dan hidupnya selalu terbentur masalah ekonomi. Sehingga dia mengambil jalan pintas membuat ritual membunuh anak kandungnya, guna mencari kekayaan. Buktinya, kata mantan Kanit Judi Susila Direktorat Reskrim Polda Bali ini, setelah membunuh anaknya dengan cara ritual, kehidupannya selama pelarian berjalan mulus. Pun, kesejahteraannya selama berbulan-bulan tercukupi.“Setelah membunuh anaknya, dia mendapat jabatan sebagai Manajer di sebuah restoran di Jember dan mengontrak rumah mewah,” urai Kompol Rendra. Polisi menduga, tersangka Toni terlebih dahulu menyodomi anak kandungnya. Kemudian mencekik dan mencelupkan kepala korban, ke dalam bak mandi hingga tewas. Tapi tudingan itu berseberangan dengan pengakuan tersangka Toni. Dia tidak mengaku menyodomi korban. Tapi mengaku membunuh anaknya dengan cara mencekik dan mencelupkan kepala korban ke dalam bak mandi hingga tewas. (RED)
Senin, Juni 02, 2008
Raja Tegah Demi Kekayaan Anak Jadi Tumbal ( Di Bunuh )
Denpasar, Toni Sucipto alias Toni, benar-benar telah menyiapkan rencana jahat untuk membunuh anaknya. Dia berupaya menyewa Vila Diana Bali Jalan Krisna Ulur Seminyak Kuta, untuk membuat ritual atas petunjuk seorang dukun. Tapi sayang, polisi tidak bisa membuktikan unsur pembunuhan berencana dan sodomi yang dilakukan tersangka. Demikian dijelaskan Kasatreskrim Kompol Rendra Redita Dewayana SiK kepada wartawan, Rabu (28/5) dalam jumpa pers di Poltabes Denpasar. Perwira yang pernah mengecap jabatan Kapolsek Kuta ini memaparkan, tersangka Toni, diduga telah merencanakan ritual pembunuhan terhadap anak kandungnya, Sekar Mayang Ramadani.Namun dari pemeriksaan penyidik Poltabes, tersangka Toni mengelak merencanakan pembunuhan terhadap anaknya. Dia mengatakan, dia menyewa Vila khusus untuk mengundang patner kerja. “Awalnya dia bohong, tapi setelah kita selidiki mendalam, dia menyewa Vila khusus melakukan ritual atas perintah seorang dukun,” ujarnya. Kompol Rendra menyebutkan, tersangka Toni memiliki bisnis tidak tetap. Dan hidupnya selalu terbentur masalah ekonomi. Sehingga dia mengambil jalan pintas membuat ritual membunuh anak kandungnya, guna mencari kekayaan. Buktinya, kata mantan Kanit Judi Susila Direktorat Reskrim Polda Bali ini, setelah membunuh anaknya dengan cara ritual, kehidupannya selama pelarian berjalan mulus. Pun, kesejahteraannya selama berbulan-bulan tercukupi.“Setelah membunuh anaknya, dia mendapat jabatan sebagai Manajer di sebuah restoran di Jember dan mengontrak rumah mewah,” urai Kompol Rendra. Polisi menduga, tersangka Toni terlebih dahulu menyodomi anak kandungnya. Kemudian mencekik dan mencelupkan kepala korban, ke dalam bak mandi hingga tewas. Tapi tudingan itu berseberangan dengan pengakuan tersangka Toni. Dia tidak mengaku menyodomi korban. Tapi mengaku membunuh anaknya dengan cara mencekik dan mencelupkan kepala korban ke dalam bak mandi hingga tewas. (RED)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar