Minggu, Juni 29, 2008
Presiden Kritik Pendemo Anarkistis
Jakarta, Suara Indonesia News- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kelompok tertentu bijak dalam menyampaikan aspirasi dengan tidak melakukan demonstrasi secara merusak.
"Apalagi tahun ini dan tahun depan karena ada saja yang ingin mencapai tujuan dengan merusak, destruktif, yg menjadi korban rakyat kita, berdirilah di depan secara profesional, dan tidak berlebihan, tapi wajib hukumnya menegakkan semua itu sesuai UUD 1945," kata Presiden saat membuka Pameran dan Seminar Inovasi Administrasi Negara 2008 di Senayan, Jakarta, Jumat (27/6).
Golongan atau kelompok tertentu, kata Presiden, jangan langsung menghakimi kebijakan pemerintah tanpa mengetahui secara mendalam masalahnya.
"Jangan percaya sebelum melihat, ini maknanya dalam, artinya lihatlah dulu kemudian dari situ saudara bisa melakukan apa saja, bisa melakukan kritik, bisa melakukan penilaian, bisa membantu peningkatan apa yg akan ditingkatkan," kata Presiden.
Jangan sampai, kata dia, golongan belum mengetahui secara mendalam dan belum melihat secara dalam kebijakan pemerintah, tetapi sudah melakukan kecaman-kecaman yang berlebihan. "Kalau kritik bagus, kritik itu obat," kata Presiden.
Presiden meminta demonstrasi dilakukan secara santun supaya apa yang disuarakan dapat dipahami kepala negara dan dilaksanakan dengan tepat. "Tentu saja unjuk rasa yg dilakukan harus tertib, damai, dengan tema yg sungguh- mewakili aspirasi rakyat Indonesia," kata Presiden.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar