Jember, Suara Indonesia News - Gebyar Kebangkitan Nasional yang ke – 100 tahun saat ini benar-benar disemangati dengan suatu tekad untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebab, pendidikan merupakan kunci utama suksesnya pembangunan. Seperti diketahui bersama, bahwa tatanan ekonomi, politik dan pendidikan di Indonesia belumlah sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pemerintah beserta seluruh elemen masyarakat hendaknya dapat menjalin suatu kerjasama untuk saling bahu-membahu guna mewujudkan cita-cita bangsa.
Seperti yang disampaikan Bupati Jember, MZA. Djalal dalam Seminar Nasional memperingati Hari Pendidikan Nasional dan 100 Tahun Kebangkitan Bangsa yang mengambil topik “Membangun Pendidikan Yang Berkualitas”, di SMPN 2 Ajung, Rabu (28/05), bahwa khusus untuk Kabupaten Jember, pencapaian Human Development Index (HDI)-nya adalah pada urutan ke-33 dari 38 kabupaten yang ada di Jawa Timur. “Dengan demikian, Pemkab Jember melalui slogan Membangun Desa Menata Kota Untuk Kemakmuran Bersama berupaya menaikkan HDI dengan menetapkan 4 bidang pembangunan sebagai prioritas utaman, yaitu bidang pertanian, kesehatan, ekonomi dan pendidikan”, jelas Djalal dihadapan para undangan yang terdiri dari kurang lebih 2.000 guru se-Kabupaten Jember.
Pendidikan, lanjut Djalal, termasuk salah satu prioritas utama, karena Pemkab Jember ingin supaya generasi penerus dalam hal ini anak-anak Jember dapat lebih berprestasi lagi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pada kesempatan itu, Djalal juga melaporkan bahwa Pemkab Jember saat ini telah menuntaskan sebanyak 30.000 ribu masyarakat yang buta huruf (yang dimulai pada tahun 2005 lalu). Selain itu, pada tahun 2007 Dinas Pendidikan Kab. Jember juga telah menuntaskan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun dengan meraih APK 98,22%, sehingga dengan demikian dapat meraih penghargaan Widyakrama Paripurna 2008 dari Presiden RI. “Hal ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa bagi Pemkab Jember, khususnya dalam bidang pendidikan”, ungkapnya penuh kebanggaan. Dan untuk menunjang program Wajar Dikdas 9 tahun, Pemkab Jember memberikan beasiswa pada anak sekolah usia transisi, yaitu usia 13 – 15 tahun, sebab usia ini merupakan usia rawan putus sekolah, misalnya melalui program BOS (Biaya Operasional Sekolah).
Untuk program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jember, lanjut Djalal, pelaksanaannya dinilai cukup berhasil dengan mengintegrasikan 3 pilar utama, yaitu dalam hal pendidikan, gizi dan kesehatan anak usia 0 – 6 tahun.
Acara seminar nasional tersebut juga dihadiri Menteri Pendidikan Nasional, Prof. DR. Bambang Sudibyo yang sekaligus meresmikan 5 USB (Unit Sekolah Baru) SMP Negeri Satu Atap dan 1 TK Pembina.
Pada acara itu, Bambang menyatakan rasa salutnya kepada Bupati Jember terhadap komitmennya pada dunia pendidikan, dengan keberhasilannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jember, yaitu melalui berdirinya sejumlah sekolah-sekolah negeri yang baru sejak kepemimpinannya. Selain itu, wajah pendidikan di Jember juga terlihat lebih menggeliat dengan muncul beberapa siswa berprestasi yang sanggup bersaing dalam lingkup nasional maupun internasional. “Ini merupakan suatu contoh konkrit, bahwa terdapat kerjasama antara siswa dan guru untuk saling meningkatkan mutu pendidikan, baik untuk obyek maupun subyeknya”, tandasnya dengan penuh antusias.
Masih menurut Mendiknas kelahiran Temanggung, Jawa Tengah itu, bahwa awalnya ia tak percaya bahwa ada salah satu siswa Jember yang berhasil meraih medali 3 emas dalam olimpiade fisika di Beijing, China.
“Ke depan, agar dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember lebih bermutu, maka kualitas tenaga pengajarnya juga harus ditingkatkan, yaitu berpendidikan mininal S-1, sehingga dengan demikian kualitasnya dapat disejajarkan dengan guru-guru yang ada di negara maju”, imbuhnya.
Seminar Nasional yang berlangsung sehari itu dihadiri narasumber Drs. Zaenuddin Maliki (Rektor Unmuh Surabaya) dan Drs. Abdul Mu’id, M. Pd dengan menekankan pada keberhasilan bidang pendidikan yang diukur menurut nilai-nilai yang ada pada UNDP (United Nations Development Program), yaitu Literacy (kemampuan membaca dan menulis) ; Education Level (tingkat pendidikan) ; Education Evolution (evolusi pendidikan) dan Knowledge Evolution (evolusi pengetahuan). (Aro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar