Jakarta, Suara Indonesia News - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) marah besar mendengar perpecahan di tubuh elite Demokrat menyusul pencopotan M Nazaruddin.
"Masalah Nazaruddin jadi persoalan internal yang merugikan. Jadi Pak SBY merasa kader Demokrat kurang waspada," ujar Ketua DPP PD Kastorius Sinaga saat dikonfirmasi wartawan terkait tanggapan SBY dalam masalah Nazaruddin, Kamis (26/5/2011).
Sebagaimana diberitakan, M Nazaruddin dipecat dari jabatannya sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat. Nazaruddin dicopot untuk menjaga nama baik partai.
Citra Demokrat yang cukup baik bisa tercoreng dengan isu atau dugaan Nazaruddin terlibat beberapa kasus. Pada 2005 dia pernah diamankan oleh Polda Metro Jaya selama 1 x 24 jam terkait kasus pemalsuan dokumen. Sayangnya, penanganan kasus tersebut telah dihentikan oleh pihak Kepolisian.
Nazaruddin kembali terseret kasus korupsi pembangunan wisma Atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Mantan anak buahnya di PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang, sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Ia kembali dikabarkan memberikan uang 120 ribu dolar Singapura ke Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M Gaffar. Ketua MK Mahfud MD sudah memberitahu kelakukan Nazaruddin ke SBY.
Nazaruddin juga disebut-sebut pernah terlibat kasus pelecehan seksual di Bandung pada 2010. Namun mantan politisi PPP ini telah membantahnya dan Polisi tak pernah mengusut kasus ini.
Internal Partai Demokrat sempat bergolak, sebagian mendesakan agar Nazaruddin dicopot. Sedangkan kader lainnya ingin agara Nazaruddin dipertahankan hingga ada keputusan hukum.
Pada Senin 23 Mei 2011, Nazaruddin dipecat. Ia malah mengancam akan membuka borok beberapa petinggi Demokrat usai pemecatan. Baru satu yang disebutnya yakni Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Andi Mallarangeng. Adik Andi, Choel Mallarangeng, disebut-sebut mengatur proyek pembangunan wisma atlet. [bar]

Tidak ada komentar:
Posting Komentar