Sabtu, Juni 19, 2010

Pejuang Nasional Terlupakan: Panglima Kolonel. Jacob Frederik Warouw (Bung Joob)


Kesaksian Peristiwa 10 November Di Surabaya
Melanjutkan kisah perjuangan Bung Joob yang banyak kalangan Masyarakat belum mengetahui sepak terjang perjuangan Bung Joop terutama dari kalangan anak-anak pelajar SD, SMA bahkan sampai Mahasiswa, sungguh ironis bahwa sejarah akan terlupakan.
dari penelusuran wartawan Swara Rakyat yang melakukan Investigasi di Sulawesi Utara dan menemui narasumber yang dapat di pastikan mereka adalah saksi hidup yang mengetahui bagaimana Bung Joop memperjuangkan NKRI. Saat ditemui di kediaman Ronald Warouw (Ronny), banyak sekali menceritakan bagaimana sang Ayah memperjuangkan dan mempertahankan NKRI dari belenggu penjajahan, Bung Joop menurut keterangan dari Prof. Dr. Winsy Warouw, DSKK “ Bung Joop adalah pejuang sejati yang mempertahankan NKRI dan Bung Joop pada saat menjadi pimpinan pasukan pemukul di Surabaya memang betul berjuang dan Bung Joop menghancurkan pasukan yg di pimpin Brigjen Mallaby, banyak saksi dan melihat bahwa yang menembak Brigjen Mallaby pada saat naik mobil sedan di sekitar Jembatan Merah, Bung Joop menembak dari atas gedung dan mengenai sasaran sampai mobil yang di naiki Brigjen Mallaby terbakar, ajudan Mallaby yang berpangkat Kapten lari ke pelabuhan perak” ungkap serius Prof. Winsy
Dalam perbincangan kami antara Pak Ronny dan Prof. Dr. Winsy mereka mengeluarkan bukti surat yang di tanda tangani oleh Letkol. Laut J.H Tamboto pada tanggal 4 Nopember 1974 yang di tujukan kepada Brigjen TNI Nugroho, Team Pusat Sejarah ABRI.
Surat tersebut berbunyi: Kepada yang terhormat Bapak Brigjen. TNI Nugroho, Team Pusat Sejarah ABRI SURABAYA, Perhatian: Yth: Bapak Askandar, Kolonel TNI Laut, Anggota Team.
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan beberapa data yang kami susun bertalian dengan pertempuran di Surabaya yang terbagi dalam babakan pertama: Arek-arek Suroboyo sejak Proklamasi hingga pendaratan tentara sekutu dan babakan kedua: susudah pendaratan sekutu hingga Surabaya di kosongkan, sekiranya laporan tersebut yang di dasarkan pada pengalaman kami sebagai Ketua Pasukan Pemuda Republik Indonesia Sulawesi (PERISAI) sebagian dapat dipergunakan dalam rangka pengumpulan data-data sekitar pertempuran Surabaya.
Hormat kami, Letkol TNI Laut, Pwn, J.H Tamboto
Dengan munculnya surat tersebut yang di tujukan kepada Brigjen TNI Nugroho sebagai Team Pusat Sejarah ABRI seharusnya perjuangan (PRISAI) yang mempertahankan Bumi Pertiwi NKRI pada pertempuran di Surabaya, bagaiamana Bung Joop saat itu dengan gagah berani bertempur dan dapat menghancurkan iring-iringan Brigjen. Mallaby, yang seharusnya Bung Joop dapat penghormatan minimal anak cucu kita tau ada sosok pejuang yang gagah berani dan dibanggakan terutama di Sulawesi Utara supaya pejuang-pejuang kita tidak terlupakan, ingat bahwa Bangsa Yang Besar Tidak melupakan para pejuangnya, tapi buktinya semuanya tidak di tanggapi ujar Prof. Dr. Winsy Warouw, DSKK.
Menurut data yang ada bahwa perjuangan di Surabaya yang di sebut Peristiwa 10 November adalah dari Organisasi Pemuda Republik Indonesia Sulawesi (PERISAI) dengan struktur:
Bagian Pasukan : bermarkas di Gedung KJCPL (Sinar Harapan)
Pemimpin : J.H. Tamboto
Wakil : Joop Warouw
Staf Umum : Boce Waworuntu
Kepala Pasukan I : Bung Joop Warouw
Kepala Pasukan II : Bung Kembi Worang
Kepala Pasukan III : Bung Juus Somba
Kepala Pasukan IV : Bung Joseph Tewatu
Ke[ala Pasukan V : Bung Juus Wuisan
Kepala Pasukan VI : Bung Watung
Kepala Pasukan VII : Bung Alex Siwi
Kepala Pasukan VIII : Bung Utu Lalu

4 komentar:

Anonim mengatakan...

terus terang sbg generasi penerus bangsa saya tertarik dgn sepak terjang bung joop ini selama pertempuran di surabaya.
apakah sdr admin bs memberikan informasi lebih terkait sumber yg bs digunakan atau mungkin terkait narasumber yg bs di wawancarai?
smoga sdr admin bs membantu memberikan informasi utk membuka wawasan sejarah generasi muda seperti saya.
terima kasih, salam. :)

email: ijohanyasatu@gmail.com

Unknown mengatakan...

saya punya catatan lain dari sudut pandang Letkol J.H Tamboto, dimana pada peristiwa di surabaya menjabat sebagai ketua PRISAI, saya adalah cucu langsung dari oom Tom Tamboto

christian ijosatu mengatakan...

kepada bpk Ridwan Tonny, bolehkah jika saya ingin mengakses catatan tsb? ataukah boleh sy minta kontak bpk yg bisa dihubungi?
salam kenal, sy christian mahasiswa unair surabaya.
teria kasih sebelumnya atas kesediaan bpk.
salam,

Unknown mengatakan...

bpk christian, silahkan cek email