Jember, Suara Indonesia News - Dengan memperoleh keberhasilan meraih penghargaan sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional, tidak hanya dapat dirasakan sebagai suatu kebanggaan, namun hal ini sekaligus sebagai bentuk tantangan bagi seluruh siswa dan dewan guru untuk tetap mempertahankan sekolahnya sebagai sekolah terbersih. Harapan tersebut disampaikan Kepala SMA 5 Jember, Dra. Husnawiyah, hari Senin (9/6) saat setelah menerima penghargaan tersebut di kantornya.
Dikatakan keberhasilan ini tidak terlepas dari peranserta seluruh Keluarga besar SMA 5 Jember, karena berkat kegigihannya mengelola lingkungan sekolahnya dalam menciptakan kondisi yang ideal bagi sekolah sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru dan siswa), sehingga sekolah tersebut dapat bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan. Bukti kebanggaan itu, Jum’at (6/6) kemarin bertempat di Hall B JCC Senayan Jakarta Pusat Kepala SMA 5 Jember, Dra. Husnawiyah menerima penghargaan dari pemerintah pusat sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.
Masih menurut Dra. Husnawiyah Tropi Adiwiyata bukanlah tujuan akhir dari Program Adiwiyata, melainkan yang lebih penting adalah keberlanjutan Program Adiwiyata yang berlangsung di sekolah yang bersangkutan, sehingga lebih mengoptimalkan peran dunia pendidikan dalam pelestarian lingkungan hidup, “katanya.
Lebih lanjut Husnawiyah berharap agar predikat yang disandangnya akan mampu menjadi roda penggerak semua elemen untuk turut menjadi pembina bagi sekolah-sekolah yang berada di sekitar lingkungannya, “harapnya.
Namun yang lebih penting bukan hanya dari aspek penyadarannya saja, tetapi yang sangat diutamakan dengan Pendidikan Lingkungan Hidup dapat merubah sikap dan perilaku siswa dan masyarakat pada umumnya untuk dapat menghargai lingkungannya. “Saat ini kesempatan untuk berbenah dan menata kembali dalam mengembangkan baik kebijakan, kurikulum, partisipasi warga sekolah, maupun sarana dan prasarana sekolah terus ditingkatkan, “ujarnya.
Dikatakan dengan menanamkan Pendidikan Lingkungan Hidup sejak dini, semoga dapat mewujudkan kesadaran dan kedisiplinan siswa, membuahkan budaya bersih dan sehat, serta munculnya perilaku-perilaku dan upaya-upaya pelestarian lingkungan, penghijauan serta perilaku hemat. "Penghargaan ini patut kita syukuri dan kita sambut dengan rasa bangga, namun yang lebih penting bahwa penghargaan tersebut juga harus mampu memberikan motivasi untuk bekerja lebih keras lagi," kata Dra. Husnawiyah.
Ditanya upaya yang dilakukan, beliau mengatakan kegiatan utama program Adiwiyata ini mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan (SPBL). Disamping itu, program ini juga mengembangkan norma dasar diantaranya Kebersamaan, Keterbukaan, Kesetaraan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Lingkungan Hidup, “terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan prinsip dasar program Adiyiwata diantaranya pertama Partisipatif, artinya setiap kegiatan harus melibatkan seluruh warga sekolah mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Kedua, Berkelanjutan, artinya seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus.
Sementara itu Humas SMA 5 Jember, Halimatus, S.Spd mengatakan ada 4 kriteria penilaian sekolah yang berhak mendapat penghargaan Adiwiyata diantaranya pengembangan kebijakan sekolah, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, dan pengembangan sarana pendukung sekolah.
Selanjutnya masing-masing kriteria dijabarkan, misalnya untuk pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan, antara lain punya visi dan misi sekolah yang terkait dengan aspek lingkungan hidup, telah ada materi lingkungan hidup dalam pembelajaran di sekolah, telah ditunjuk petugas khusus dibidang lingkungan hidup bagi sekolah tersebut, ada penghematan dalam menggunakan Sumber Daya Alam (air, listrik, ATK). “Telah ada upaya sekolah dalam mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, adanya pengalokasian dana bagi sekolah untuk kegiatan lingkungan hidup, “lanjutnya.
Kemudian untuk pengembangan kurikulum berbasis lingkungan yang diperlukan diantaranya adanya pengembangan model pembelajaran lingkungan hidup lintas mata pelajaran, adanya penambahan materi lingkungan hidup yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat, adanya penambahan materi lingkungan hidup yang berkaitan dengan budaya masyarakat, adanya kegiatan kurikuler sekolah yang berupa aksi nyata yang bertema lingkungan hidup, adanya pengembangan materi lingkungan hidup yang berkaitan dengan isu global.
Sedang untuk pengembangan kegiatan berbasis partisipatif yang diperlukan diantaranya adanya kegiatan baik kurikuler maupun ekstra-kurikuler yang mendukung pendidikan lingkungan hidup sekolah, adanya kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai sekolah telah melibatkan masyarakat sekitar, adanya keikutsertaan sekolah pada kegiatan lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh pihak luar.
Selanjutnya pengembangan sarana pendukung sekolah yang diperlukan, diantaranya adanya pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran lingkungan hidup, adanya pengelolaan sarana pendukung dan fasilitas sekolah yang ramah lingkungan, adanya upaya pengelolaan fasilitas sanitasi dalam menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah, adanya upaya penghematan Sumber Daya Alam (SDA). (RED)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar