Minggu, Juni 29, 2008

Forum Aktivis Bandung Minta BIN Direformasi



BANDUNG, Suara Indonesia News - Sejumlah aktivis yang bergabung di dalam Forum Aktivis Bandung mendesak presiden dan DPR RI untuk mereformasi Badan Intelijen Negara (BIN). "BIN norak," ujar Radhar Tribaskoro dalam jumpa persnya di Bandung Sabtu (28/6).

Para aktivis ini menanggapi pernyataan Kepala BIN Syamsir Siregar dalam beberapa hari terakhir tentang aksi penolakan BBM dan kritikannya terhadap sejumlah menteri yang disebut Syamsir ’sontoloyo’. ”Kami menyerukan agar parpol selaku representasi masyarakat mulai menggulirkan rencana reformasi BIN,” katanya.

Aktivis ITB tahun 80-an itu menilai BIN telah bertindak tidak profesional karena mengumbar kerjanya kepada publik. Pihaknya, kata Radhar, menilai hal ini merupakan bentuk pembangkangan profesi dan jabatan. ”Selain itu juga turut memancing keresahan dan kekisruhan di tengah masyarakat,” katanya.

Para aktivis itu mengusulkan agar energi dan kapasitas BIN diarahkan untuk membongkar kasus-kasus kejahatan yang menimbulkan kerugian negara dalam jumlah luar biasa seperti BLBI atau penggelapan pajak. ”Seharusnya BIN menangkap koruptor yang kabur ke luar negeri, bukannya mengomentari isu politik,” katanya.

Selain itu, menurut Radhar, BIN sebaiknya berupaya menjaga wilayah perbatasan Indonesia yang terus dianeksasi negara tetangga.. ”Atau melakukan aktivitas intelijen bisnis agar dunia usaha di dalam negeri menjadi kompetitif,” katanya mewakili para aktivis dari berbagai angkatan yang ada di sejumlah kampus di Bandung itu.

Terkait aksi penolakan BBM yang disebut-sebut ditunggangi oleh provokator, Radhar menilai hal itu sebagai pemikiran yang otoriter seperti di masa orde baru. ”Kerangka berpikir ’tunggang – menunggangi adalah cara khas pemerintah otoriter untuk menyekat-nyekat masyarakat,” katanya.

Para aktivis juga menolak tuduhan aparat terhadap Sekretaris Jenderal Komite Bangkit Indonesia Ferry Yuliantono yang disebut sebagai provokator atau dalang dari aksi penolakan kenaikan BBM. ”Setiap merencanakan aksi, kami tidak pernah sekalipun membuat rencana untuk anarkis,” kata Koordinator Wilayah Jawa Barat Komite Bangkit Indonesia Asep Kusmana.(RED)

Tidak ada komentar: