NGAWI, Suara Indonesia News - Kepala Kepolisian Resor Ngawi Ajun Komisaris Besar Eddy Tambunan, Sabtu (17/5), mengatakan telah berulangkali meminta agar Jalan Raya Ngawi-Sragen diperbaiki. Namun perbaikan tidak kunjung dilakukan dan imbasnya kecelakaan sering terjadi, salah satunya yang membuat aktor dan politisi Sophan Sophian meninggal dunia.
"Angka kecelakaan di Ngawi ini paling tinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Timur. Di Ngawi sendiri, hampir semua kecelakaan terjadi di jalur maut Ngawi-Sragen. Ya penyebabnya kondisi jalan yang rusak," ucap Eddy.
Kondisi Jalan Raya Ngawi-Sragen ini memang buruk. Jalan sepanjang 36 kilometer itu bergelombang dan banyak berlubang. Kondisi jalan yang buruk inilah yang menyebabkan kecelakaan sering terjadi . Padahal jalur ini merupakan salah satu jalur utama dari Jawa Timur ke Jawa Tengah/Yogyakarta.
Salah satu kecelakaan yan g pernah terjadi dan menelan banyak korban diantaranya terjadi pada Jumat (2/5), saat bus menabrak truk. Dua orang meninggal dan 26 luka-luka dalam peristiwa ini.
Sementara itu, melihat ada kecelakaan yang menimpa artis Sophan Sophiaan, Balai Besar V Surabaya Departemen Pekerjaan Umum baru melakukan perbaikan terhadap bagian-bagian jalan yang rusak. "Malam ini , kami langsung perbaiki titik-titik jalan yang berbahaya supaya tidak ada kejadian lagi," kata Yuzid Thoyib, Kepala Balai Besar V Surabaya Departemen Pekerjaan Umum.
Dia melanjutkan, sebetulnya pihaknya telah merencanakan perbaikan Jalan Raya Ngawi-Sragen tahun ini. Namun proses lelang yang lama membuat perbaikan belum bisa dilakukan. "Untuk mencegah kecelakaan terjadi, sebetulnya kami telah pasang rambu lalu lintas yang mengingatkan pengguna jalan berhati-hati," tambahnya.
Jalan Raya Ngawi-Sragen ini sering rusak selain karena dilintasi banyak kendaraan berat juga karena struktur tanahnya termasuk ekspansif. Artinya saat musim kemarau, kondisi tanah itu menurun. Hal ini pula yang membuat jalan bergelombang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar